Sinar mentari pagi, menelusup di sela pepohonan yang meranggas, di punggung bukit Pegunungan Menoreh. Hawa dingin pegunungan tidak menghalangi niat para warga daerah ini untuk melaksanakan aktifitasnya. Mulai dari Pak Sutiran yang akan memanen benguk di sawahnya, Pak Takrim, yang sedang nurut banyu (mengecek saluran air) untuk mengairi tanaman tomat, lombok di sawahnya. Mbokde Suminah, yang dengan sabitnya, siap merumput ramban untuk makanan kambingnya.
Mungkin tidak ada spesial atas hari ini bagi mereka. Mereka tetap beraktifitas seberti hari-hari biasa, seperti hari-hari yang lainnya. Namun sesuatu yang spesial hadir pada hari ini. Hari ini, tepat 63 tahun yang lalu, Kabupaten Kulon Progo yang di bawah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kabupaten Adikarto yang di bawah Kadipaten Pakualaman, dipersatukan dan ditetapkan menjadi satu nama Kabupaten Kulon Progo.Samigaluh yang saat itu bernama Kapanewon Samigaluh, di bawah Kawedanan Nanggulan, di Kabupaten Kulon Progo, pun secara otomatis bergabung menjadi satu kabupaten Kulon Progo.
Sebagai orang yang lahir, bersekolah dan besar di Kulonprogo, tentu merasa ikut berbahagia dan bangga kepada Kulonprogo. Rasa syukur terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas 63 tahun usia Kulonprogo, tentu merupakan sebuah keharusan yang kita panjatkan pada kesempatan ini. Penghargaan yang setinggi-tingginya doa kebaikan, sangat pantas kita tujukan kepada para pahlawan Kulonprogo, para pengambil kebijakan terdahulu, para pelaku sejarah Kulonprogo yang telah membuat Kulonprogo hingga sampai pada keadaan sekarang ini.
Kekinian, berbagai program telah dirancang oleh para pengambil kebijakan di Kabupaten Kulonprogo, dan tentu saja dengan dukungan kerjasama warga masyarakat Kulonprogo yang arif bijaksana, semua dapat terlaksana dengan baik. Mulai dari pembuatan batik resmi Kulonprogo, batik Gebleg Renteng, program Bela Beli Kulon Progo, program Gentong Rembes, program bantuan Bedah Rumah, dan lain sebagainya merupakan langkah nyata keseriusan Kulonprogo, untuk menjadi Kabupaten yang lebih maju.
Kemudian daripada itu, penulis disini sebagai salah satu dari bagian warga masyarakat Kulonprogo, tentunya mempunyai banyak harapan agar ke depan Kulonprogo, menjadi kabupaten yang semakin maju, sejajar dengan kabupaten lainnya yang mungkin lebih tua dari segi usia. Kemakmuran dapat dirasakan oleh semua rakyat Kulonprogo, bisa hidup yang layak, sandang pangan papan mencukupi. Pemerataan pembangunan tidak hanya terpusat pada satu daerah tertentu saja, namun juga dirasakan oleh semua masyarakat di Kulonprogo, tanpa menimbulkan pertentangan-pertentangan di masyarakatnya. Di bidang pendidikan, pendidikan 9 tahun semakin bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Sekolah-sekolah sebagai tempat menuntut ilmu, tidak hanya sekedar tempat menimba ilmu, tapi sekaligus sebagai penempaan nilai-nilai kesopanan , sehingga jangan sampai ada yang namanya kasus kenakalan remaja, tindak asusila yang bertentangan dengan norma kesopanan yang melibatkan siswa-siswi Kulon Progo. Di bidang pariwisata budaya, dengan munculnya banyak tempat-tempat wisata di Kulonprogo, yang telah banyak dieskpos oleh masyarakat, semoga dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian warga sekitarnya.
Akhirnya, dari kami dari sudut paling utara Kulonprogo, mengucapkan "Dirgahayu Kabupaten Kulonprogo ke-63". Mangan tahu neng Suroloyo, Kulonprogo Maju, Rakyate Mulyo.. Amin... (a90)
Follow Twitter INFO-SAMIGALUH : @info_samigaluh | Facebook fanspage : Info Samigaluh untuk berita terupdate seputar Samigaluh. Kontak liputan : 085643437024.
0 Komentar untuk "Dirgahayu Kabupaten Kulonprogo Ke 63"